Metroxpose.com, Philipina - Unggahan yang viral beredar di linimasa Facebook, kakak-adik ini diketahui langsung menuju kios sol sepatu milik kedua orangtuanya, seusai pulang sekolah. Hanya dengan menjadi tukang sol inilah, Manuelita dan Micko bisa mendapatkan uang tambahan yang mereka gunakan untuk keperluan sekolah hingga ongkos perjalanan sehari-hari. Seperti dilapor Goodtimesmy, Kamis (27/6/2019).
Keduanya adalah dua anak tertua dari total empat bersaudara, Manuelita dan Micko yang masih duduk di bangku kelas 8 dan 7 Palawan National High School. Terlahir dari pasangan Emmanuel dan Mary Ann Borbon, keluarga ini disebutkan hidup dalam garis kemiskinan hanya dengan mengandalkan kios sol sepatu sederhana sebagai pendapatan utama.
Bisa sekolah dengan nyaman dan memperoleh pendidikan yang baik, sejatinya adalah hak asasi setiap anak. Tapi sayangnya, kenyataan kadang memaksa kita untuk berkata lain. Sebab seringkali kenyataan jauh berbeda dengan keinginan.
Inilah kenyataan hidup yang harus dialami oleh pasangan kakak-beradik dari Palawan, Filipina, Manuelita dan Micko Borbon yang masing-masing masih berusia 13 dan 12 tahun. Sementara teman-teman sekolah lainnya mungkin sibuk belajar tambahan dengan mengikuti les di akademi, atau sibuk melakoni aktivitas extra kulikuler usai sekolah. Tapi Manuelita dan Mikco memilih untuk menjadi tukang sol, memperbaiki sepatu-sepatu yang rusak untuk mengumpulkan uang tambahan untuk keperluan sekolah.
Bahkan saking kekurangan, keluarga Borbon tidak sanggup untuk bisa memiliki rumah pribadi sendiri, maka dari itu mereka hanya bisa tinggal di sebuah hunian kecil di Wescom Rod, Barangay, San Pedro, Puerto Princesa City. Lokasi yang sama tempat kios sol sepatu keluarga ini berada.
Namun mengingat pendapatan dari hasil memperbaiki sepatu rusak di kios sol sepatu tidaklah menentu, maka tak heran kedua orangtua Manuela dan Micko kesulitan secara finansial.
Mengetahui kondisi sulit finansial kedua orangtuanya, kakak-beradik ini disebutkan tidak pernah absen untuk membantu jadi tukang sol sepatu setiap usai pulang sekolah untuk membantu kedua orangtuanya. Menurut sang ibu, Manuelita dan Micko bisa mengesol sepatu, memperbaiki sepatu yang rusak sebagai hasil belajar otodidak, melihat dan mengamati sendiri yang dilakukan kedua orangtuanya tanpa ada yang mengajari.(Uli)