Ilustrasi demo buruh beberapa waktu lalu |
Metroxpose.com, Medan - Penadapatan adalah hak mutlak bagi tenaga kerja yang bekerja di suatu perusahan Swasta, Nilai Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tahun 2019, telah ditentukan. Ada sekitar 22 kabupaten/kota yang telah mengajukan UMK berdasarkan PP 78 tahun 2015. Dan, Kota Medan masih menjadi UMK yang tertinggi, sebesar Rp2.969.824. Saat ini, surat keputusan pengajuan UMK 2019 Sumut sudah diteken Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi.
Daerah Nilai (UMK)
1. Medan Rp2.969.824
2. Deliserdang Rp2.938.524
3. Karo Rp2.829.558
4. Labusel Rp2.701.106
5. Tapsel Rp2.675.368
6. Labuhanbatu Rp2.668.223
7. Sergai Rp2.644.265
8. Labura Rp2.644.265
9. Asahan Rp2.593.986
10. Paluta Rp2.550.718
11. Palas Rp2.521.268
12. Langkat Rp2.498.377
13. Madina Rp2.480.700
14. P. Sidempuan Rp2.466.325
15. Tobasa Rp2.459.326
16. Binjai Rp2.409.741
17. Gunungsitoli Rp2.399.083
18. Nias Rp2.395.539
19. Tebingtinggi Rp2.338.840
20. Humbahas Rp2.326.083
21. Dairi Rp2.307.801
22. P. Siantar Rp2.305.335
Maruli Silitonga sabagai Ketua Depeda sekaligus Kepala Bidang Hubung-an Industrial Disnaker Provinsi Sumut, menyampaikan, ada 20 kabupaten/kota yang sudah menetapkan UMK bagi para pekerja atau buruh yang mulai berlaku pada 1 Januari 2019 (lihat grafis). “Iya, sudah diteken Pak Gubernur, ada sekitar 22 kabupaten/kota yang telah mengajukan UMK,(Lam)