Metroxpose.com, Medan - Moge Harley-Davidson awalnya diciptakan di dua rumah di Milwaukee, Wisconsin, AS, pada awal 1900-an. Satu rumah milik keluarga Harley dan rumah kedua milik keluarga Davidson. Anak-anak ini tinggal berdekatan dan seperti kebanyakan laki-laki di zaman itu, mereka terpesona oleh bentuk transportasi baru: Sepeda. William Harley sangat tertarik dengan kendaraan roda dua. Pada 1895, tepatnya pada usia 15 tahun, Harley mengambil pekerjaan di sebuah pabrik sepeda yang terletak di Milwaukee. Tanpa ia sadari, jalur karir ini memuluskan impiannya untuk membuat sepeda motor pertama. Sementara itu, Arthur Davidson berprofesi sebagai juru gambar. Mereka berdua lantas mengembangkan mesin prototipe pertama dibantu kawan-kawannya. Sayangnya, mesin pertama itu tak pernah terwujud. William dan Arthur sadar mereka butuh seorang ahli mesin yang kompeten membuat sepeda motor. Mereka lalu meminta bantuan Walter Davidson, sang kakak yang pernah bekerja di Milwaukee Railroad sebagai masinis.
Sementara itu, William Davidson yang menempuh pendidikan di School of Engineering University of Wisconsin di Madison, akhirnya juga mengetahui apa yang dilakukan saudara-saudaranya. Ia sendiri bekerja sebagai mekanik dan kepala toko perlengkapan teknik di Milwaukee. Keahlian William sudah pasti menjadi aset penting dalam membangun sepeda motor pertama. Prototipe sepeda motor pertama mereka tidak seperti kebanyakan yang beredar pada awal 1900-an, yakni sepeda yang dipasangi mesin bermotor.
Prototipe pertama ini dibangun dengan menggunakan loop frame dan motor silinder tunggal 400cc. Proyek prototipe kedua menyusul kemudian dan dirampungkan pada 1904. Wujudnya saat ini masih bisa dilihat di Museum Harley-Davidson di Milwaukee. Namun, yang menjadi ciri khas Harley kemudian adalah mesin V-Twin 811 cc bertenaga 7 dk. Mesin yang ditemukan pada 1909 ini punya suara khas yang hanya bisa ditemukan pada motor-motor Harley-Davidson generasi selanjutnya. Perusahaan Harley-Davidson sendiri terbentuk pada 1907. Walter terpilih sebagai presiden pertama perusahaan, sementara Arthur mengambil posisi manajer penjualan dan sekretaris.
William menjabat sebagai manajer teknis, dan William Harley mengambil peran sebagai chief engineer dan bendahara. Merek dari Negeri Paman Sam itu lantas mengalami pasang surut penjualan. Namun, secara umum, perfomanya sangat menjanjikan. Harley-Davidson bisa dibilang menjadi pemimpin pasar di segmen motor mewah dan berkapasitas besar di dunia.(sri)