Illustrasi orang sedang menolong sesama |
Metroxpose.com, Medan - Kehidupan setiap manusia pasti akan berubah seiring berjalannya waktu, baik soal cara pandang, rutinitas, hingga impian yang akan dicapai. Hal itu juga berlaku pada kehidupan pertemananmu. Perubahan tersebut nggak jarang membuat kamu dan temanmu menjadi seperti orang asing.
Semakin dewasa, kamu tentu memiliki skala prioritas yang lebih mendesak dibanding terus berkumpul bersama teman-teman. Kamu bisa saja fokus pada karier, melanjutkan pendidikan, dan mewujudkan cita-cita. Belum lagi kalau masing-masing darimu sudah memiliki pasangan.
Karier dan pendidikan dapat memungkinkanmu untuk berpindah kota. Kesibukan masing-masing orang juga berbeda-beda. Kalau kesibukanmu berbeda, sosialisasi dan waktu bertemu dengan temanmu pun akan semakin berkurang. Pertemanan dalam media sosial yang sangat berdampak pada kehidupan, menjadikan kita jarang bertemu dengan orang disekeliling kita bahkan sering kali kita menutup diri akan dunia nyata karena semua ada di media sosial yang kita rasa cukup untuk membuka wawasan pertemanan dengan orang yang jauh domisilinya atau status sosialnya .
Hubungan pertemanan tentu nggak lepas dari konflik dan drama. Namun, drama dan konflik yang terus terjadi juga dapat membuatmu sadar kalau waktu, energi, dan pikiranmu lebih baik digunakan untuk hal yang lebih prioritas. Kalau sudah begitu, menyeleksi pertemanan sah-sah saja dilakukan agar hidup lebih tenang tanpa konflik dan drama berkepanjangan.Semakin berkurangnya teman justru akan membuatmu semakin sadar siapa teman baikmu yang sebenarnya. Mereka yang memahamimu dan tetap bertahan dengan segala kelebihan dan kekuranganmu adalah teman-teman yang sudah lolos “seleksi alam”.(Sri)