Yasonna Laoly Mantan Dekan FH Nomensen Memuji Anak Didiknya yang Kini jadi Rektor UHN - Metroxpose News and Campaign

Headline

Made with PhotoEditor.com
WARTAWAN METROXPOSE.COM DALAM PELIPUTAN TIDAK DIBENARKAN MENERIMA IMBALAN DAN SELALU DILENGKAPI DENGAN KARTU IDENTITAS SERTA SURAT TUGAS DAN TERTERA DI BOX REDAKSI # ANDA MEMPUNYAI BERITA LIPUTAN TERUPDATE DAN REALTIME DAPAT ANDA KIRIMKAN LEWAT WHATSAPP # ANDA TERTARIK JADI JURNALIS? KIRIMKAN LAMARAN ANDA KE # REDAKSI +6288261546681 (WA) email : metroxposeofficial@gmail.com # METROXPOSE.COM - News and Campaign 7 Tahun Menemani Ruang Baca Anda
Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com

Tuesday, May 7, 2019

Yasonna Laoly Mantan Dekan FH Nomensen Memuji Anak Didiknya yang Kini jadi Rektor UHN


Ini adalah kampus yang  membesarkan saya, tidak mungkin saya bisa ke Amerika Serikat bisa kuliah dan lulus program S3 kalau tidak karena UHN Medan. Hal itu ditegaskan oleh Yasonna H Laoly, Sh, M.Sc, PhD mantan Dekan Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen Medan ini yang saat ini dipercaya oleh Presiden RI sebagai orang nomor satu di jajaran Kementerian Hukum dan HAM RI sebelum memberikan kuliah umum dengan topik, “Pengawasan Tenaga Kerja Asing” bagi ratusan mahasiswa UHN Medan di Aula Fakultas Kedokteran. Saya dibesarkan oleh UHN Medan dan saya beruntung menjadi anak didik Prof. Dr. Amudi Pasaribu, tegas Doktor Hukum lulusan North Charolina State University USA ini lagi.
Bahkan Menkumham RI ini dari depan podium tidak segan-segan memuji anak didiknya Dr. Haposan Siallagan, SH, MH yang saat ini terpilih jadi Rektor UHN Medan dan Jinner Sidauruk, SH, MH yang saat ini juga sebagai Dekan Fakultas Hukum UHN Medan saat ini. Menkumham RI mengharapkan program kerja Rektor UHN Medna harus mampu menjadikan UHN sebagai excelent of center dalam bidang pendidikan dengan berbagai keunggulan akademik. Kita harapkan UHN ini adalah perguruan tinggi yang terus mendorong peningkatan SDM dalam bidang apapun dengan satu tujuan, berguna untuk bangsa dan negara kita tercinta ini. Saya sangat mengharapkan UHN Medan yang punya SDM bagus, kualifikasi dosen S2 dan S3, bahkan guru besar, serta punya fasilitas gedung hebat, bisa menjadi PTS yang terbaik di Sumatera Utara ini. Untuk itu, tambah Menteri berikan hati dan pikiran anda untuk UHN yang kita cintai ini, tegas Yasonna H Laoly lagi.
Dalam paparannya Dr. Yasonna H Laoly mengatakan Keimigrasian adalah hal ihwal lalu lintas orang yang masuk atau keluar Wilayah Indonesia serta pengawasannya dalam rangka menjaga tegaknya kedaulatan negara. Pengawasan keimigrasian adalah serangkaian kegiatan  yang dilakukan untuk mengumpulkan, mengolah serta menyajikan data informasi keimigrasian warga negara indonesia dan orang asing dalam rangka memastikan dipatuhinya ketentuan peraturan perundang undangan dibidang, tegas Menkumham RI ini.  
Yasonna H Laoly mengatakan Adapun kendala pengawasan orang asing adalah seperti Luas wilayah NKRI sulit dijangkau, Terbatasnya Kemampuan Sumber Daya Manusia, Masih ada Ego sektoral pemangku kepentingan, Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap hukum keimigrasian, Melemahnya rasa nasionalisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Untuk itu, kendala ini harus kita atasi. UHN sangat kita harapkan juga mampu mengambil peran dengan cara yang sangat terdidik dan membangun, tegas Yasonna H Laoly lagi.
Sebelum kuliah umum ini dimulai Rektor UHN Medan Dr. Haposan Siallagan SH, MH dan sekretaris Yayasan UHN Medan Pdt. Pintor M. Sitanggang mengatakan mereka sangat bangga pada Menkumham RI. Semoga kedepan, Laoly Laoly yang baru segera menyusul sebagai sebuah bukti bahwa UHN Medan mampu berkontribusi dan bersumbangsih pada negara yang kita cintai ini, tegas Rektor lagi dan diiyakan oleh Pdt. Dr. Pintor M. Sitanggang lagi. Pada saat yang sama FBS dan FH UHN melakukan penadantangan MoU dengan Pihak Kanwil HAM Sumut yang membidangi keimigrasian. Adapun ketua pelaksana kuliah umum ini adalah kerjasa antara Fakutas Hukum dan Fakulas Bahasa dan seni yang diketuai oleh Ance Panggabean, S.Sn, MSn dan dimoderatori oleh Dr. Immanuel P. Ginting.