Tiga Skenario Pertumbuhan Ekonomi 2020-2024 'Ujar Kepala Bappenas - Metroxpose News and Campaign

Headline

Made with PhotoEditor.com
WARTAWAN METROXPOSE.COM DALAM PELIPUTAN TIDAK DIBENARKAN MENERIMA IMBALAN DAN SELALU DILENGKAPI DENGAN KARTU IDENTITAS SERTA SURAT TUGAS DAN TERTERA DI BOX REDAKSI # ANDA MEMPUNYAI BERITA LIPUTAN TERUPDATE DAN REALTIME DAPAT ANDA KIRIMKAN LEWAT WHATSAPP # ANDA TERTARIK JADI JURNALIS? KIRIMKAN LAMARAN ANDA KE # REDAKSI +6288261546681 (WA) email : metroxposeofficial@gmail.com # METROXPOSE.COM - News and Campaign 7 Tahun Menemani Ruang Baca Anda
Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com

Friday, May 10, 2019

Tiga Skenario Pertumbuhan Ekonomi 2020-2024 'Ujar Kepala Bappenas

MetroXpose.com, Jakarta - Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan pemerintah telah menyiapkan tiga skenario Pertumbuhan Eknomi pada 2020-2024. Tiga skenario ini rencananya bakal masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
"Ada tiga skenario yang kami rancang dalam lima tahun ke depan. Ketiganya dengan baselinerendah yakni rata-rata 5,4 persen, moderat dengan 5,6 persen dan skenario tinggi 6 persen," kata Bambang kepada media dalam acara Musrenbangnas di Hotel Shangri La, Jakarta Selatan, Kamis 9 Mei 2019.
Bambang menjelaskan, untuk mencapai target pertumbuhan itu pemerintah juga telah menyiapkan strategi pendukung. Salah satunya dengan cara memperbaiki defisit transaksi berjalan yang masih terus terjadi.
Kemudian yang kedua, adalah dengan memperbaiki defisit neraca di pos jasa. Misalnya dengan mendorong jasa untuk pengangkutan kapal atau freight. Yang ketiga adalah meningkatkan inflowatau arus modal masuk untuk mendatangkan devisa, misalnya seperti pariwisata.dengan diversifikasi lebih baik, tidak hanya ketergantungan komoditas sumber daya alam tetapi juga produk dari manufaktur," kata Bambang.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, di dalam RPJMN 2020-2024 pemerintah mematok pertumbuhan investasi mencapai 7 persen. Karena itu, pemerintah akan fokus untuk mendorong net ekspor untuk terus tumbuh. Sambil pada saat bersamaan, menjaga supaya pertumbuhan impor tak lebih tinggi dibandingkan ekspor.