MetroXpose.com Medan - Siapapun ingin punya bentuk tubuh ideal, layaknya model yang berlenggak-lenggok di atas catwalk. Ketika bentuk tubuh berubah, seperti gemukan atau kurusan, orang lain langsung berkomentar.
Tentu saja, komentar itu seringnya bikin tidak nyaman bahkan sakit hati. Tak sedikit pula bisa menumbulkan rasa minder dan penuh ketidakpercayaan diri di mana pun berada.
Mengomentari bentuk tubuh atau body Shaming sangat tidak dianjurkan. Selain menyebabkan sakit hati, body Shaming dapat mengganggu kesehatan mental seseorang.
Apakah Anda mengalami hal seperti itu? Lakukan ini saat menghadapi body Shaming agar tetap bahagia dan percaya diri
1. Tak Merugikan, Abaikan Saja Perkataan Orang Lain
Perubahan yang terjadi pada tubuhmu akan selalu menjadi bahan pembicaraan orang lain. Daripada sakit hati, lebih baik abaikan semua perkataan tersebut.
Anda tidak perlu membalas perkataan yang tidak penting. Lebih baik gunakan waktu untuk berpikir positif agar bisa menerima diri sendiri apa adanya tanpa lelah untuk terus berusaha memperbaiki diri.
Anggap saja komentar tersebut sebagai bentuk kecemburuan karena mereka tidak punya apa yang Anda miliki, sebagai penghiburan buat diri. Dengan demikian, hidup Anda akan jadi lebih tenang dan pastinya semakin bahagia.
2. Menutupi Kekurangan dan Tunjukkan Kelebihan
Setiap manusia memiliki kekurangan, namun Anda bisa menyiasati kekurangan tersebut dengan menonjolkan kelebihan yang ada dalam diri. Misalnya, kalau memiliki betis yang besar, Anda bisa menggunakan jeans atau celana panjang untuk menutupinya, sehingga orang lain tidak akan notice betis Anda.
Salah satu bagian tubuh boleh saja kurang mendukung, tapi Anda bisa menyiasatinya dengan cara-cara yang positif. Tunjukkan pula kelebihan yang Anda punya kepada orang lain, baik dalam bidang seni, musik, atau bahasa, dan lainnya.
3. Sosialisasikan Dampak Body Shaming
Korban body shaming semakin hari sepertinya terus saja ada. Guna mengatasinya, Anda bisa mensosialisasikan dampak dari body shaming kepada orang lain.
Gunakan media sosial, seperti Facebook, YouTube, atau Instagram untuk mengajak orang lain agar berhenti memberikan kritik pedas terhadap bentuk tubuh orang lain. Kalau perlu, Anda bisa menambahkan postingan yang bertajuk “stop body shaming”.