Walikota Pematang Siantar Menanam Pohon pada Peringatan HKBN 2019 di Tanjung Pinggir - Metroxpose News and Campaign

Headline

Made with PhotoEditor.com
WARTAWAN METROXPOSE.COM DALAM PELIPUTAN TIDAK DIBENARKAN MENERIMA IMBALAN DAN SELALU DILENGKAPI DENGAN KARTU IDENTITAS SERTA SURAT TUGAS DAN TERTERA DI BOX REDAKSI # ANDA MEMPUNYAI BERITA LIPUTAN TERUPDATE DAN REALTIME DAPAT ANDA KIRIMKAN LEWAT WHATSAPP # ANDA TERTARIK JADI JURNALIS? KIRIMKAN LAMARAN ANDA KE # REDAKSI +6288261546681 (WA) email : metroxposeofficial@gmail.com # METROXPOSE.COM - News and Campaign 7 Tahun Menemani Ruang Baca Anda
Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com

Monday, April 29, 2019

Walikota Pematang Siantar Menanam Pohon pada Peringatan HKBN 2019 di Tanjung Pinggir


MetroXpose.com PematangSiantar. Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional 2019 Wali Kota H Hefriansyah menanaman bibit pohon di bibir sungai Bahapal Tanjung Pinggir Kecamatan Siantar Martoba. Acara yang gelar BPBD Pematangsiantar dimulai dengan melaksanakan apel di halaman Pusat Spiritualitas Maria Bunda Karamel Tanjung Pinggir, Jumat (26/4).
Wali kota megatakan, dalam kegiatan bertemakan Kesiapsiagaan Dimulai Dari Diri, Keluarga dan Komunitas, diperlukan satu momen serta gerakan bersama untuk melatih kesiapsiagaan dan menumbuh kembangkan sikap budaya sadar bencana bagi semua unsur masyarakat.
Seluruh pihak untuk dapat mengoptimalkan mitigasi bencana yang ada di Pematangsiantar. Sebab, mengantisipasi berbagai bencana merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya pada masa terjadinya bencana, namun juga setelah bencana, katanya.
“Jangan peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional menjadi seremoni, tetapi upayakan konkret untuk mengubah perilaku untuk membangun kesiapsiagaan diri, keluarga, dan komunitas. Juga melatih evakuasi dengan tenang dan tidak panik merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi ancaman bencana," sebut Hefriansyah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Drs Midian Sianturi melaporkan, sejak disahkannya Undang-undang (UU) RI Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana tanggal 26 April 2007, maka terjadi perubahan paradigma penanggulangan bencana, dari perspektif responsif ke preventif. Perubahan paradigma ini, katanya, harus diikuti perubahan pola perilaku.
“Kita perlu berperan aktif menjaga keseimbangan alam dengan memerhatikan aspek kelestariannya serta mempunyai perilaku yang aman bencana (safety culture),” katanya.
Rangkaian kegiatan pada Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional Kota Pematangsiantar Tahun 2019, lanjut Midian, yaitu edukasi bencana kepada anak didik Taman Kanak-kanak (TK), edukasi bencana kepada Tim Penggerak PKK kecamatan, serta simulasi evakuasi bencana dengan melibatkan beberapa siswa SMA sederajat dan mahasiswa dengan instrukstur personil BPBD.
Juga ada penanaman Rumput Vertiver dan bibit pohon yang merupakan kegiatan pendukung. Target peserta 250 orang, terdiri dari aparatur pemerintah daerah, rumah sakit pemerintah dan swasta, PMI, instansi vertikal, lembaga usaha dan perbankan, media, tokoh agama dan masyarakat, remaja mesjid dan gereja, komunitas, ikatan profesi, mahasiswa, pelajar, organisasi kemasyarakatan, dan masyarakat umum. (Humas/Dian/Eva).